Festival Seni Budaya Dayak Kenyah Desa Pampang dalam rangka Perayaan Syukuran Pasca Panen & HUT Desa Budaya Pampang ke-51 Tahun 2024.
Dispora Kutai Barat menghadiri sekaligus mengikuti Turnamen Menyumpit yang diselenggarakan oleh Desa Budaya Pampang dalam Festival Seni Budaya Dayak Kenyah Desa Pampang dalam rangka Perayaan Syukuran Pasca Panen & HUT Desa Budaya Pampang ke-51 Tahun 2024.
Salah satu kegiatan turnamen yang diadakan adalah menyumpit. Menyumpit dulunya disamping untuk bertahan atau berperang juga sebagai salah satu cara untuk berburu binatang untuk dimakan, di era sekarang ini juga digunakan sebagai olahraga tradisional bagi suku Dayak. Dalam turnamen menyumpit tersebut setidaknya ada tiga peserta perorangan dan satu grup menyumpit yang diikuti dari Kabupaten Kutai Barat.
Perolehan Juara dua kategori tunggal perorangan didapatkan oleh Jemmy Yulian Mulu, sebagai bentuk kebanggaan bagi kabupaten Kutai Barat karena memperoleh kemenangan melawan beberapa kabupaten/kota lain, termasuk kota Bontang, Samarinda, dan juga tuan rumah Desa Budaya Pampang.
Dalam kesempatan ini juga, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga kabupaten Kutai Barat, Gamas Laden mengatakan, olahraga tradisional khususnya menyumpit sudah menjadi ciri khas Dayak dan harus tetap dilestarikan, baik pada kalangan orang tua maupun anak-anak muda.
“Menyumpit ini sebenarnya tidak ada juara yang abadi, yang rajin berlatih selalu mengasah diri dan juga dicampur dengan sedikit teknologi dan inovasi itulah yang akan jadi juara. Sebagai contoh anak Sumpit yang dulunya diraut dari kayu atau bambu yang tanpa ditimbang sekarang sudah menggunakan bahan-bahan khusus seperti joran pancing yang kecil kemudian ditimbang sama berat dan menggunakan bahan seperti spons gabus jadi sumpit. Juga sumpit sekarang sudah menggunakan pipa di dalam kayu itu sehingga dia bisa lurus berbeda dengan seperti yang dulu.”
Penulis Berita : Jhon Bidang Layanan Kepemudaan Dispora Kutai Barat.
